Melatih diri untuk Sabar dan Ikhlas
Gambar Ilustrasi, Sumber : Google |
Bengkah.com - Selamat siang sahabat pembaca setia, pada jum'at kali ini (07/08/20) kita akan membahas satu artikel yang dirangkum dari khutbah jum'at dengan tema Melatih diri untuk Sabar dan Ikhlas, SABAR DAN IKLHAS tentunya sahabat pembaca semua sudah tidak asing dengan kalimat tersebut, Tapi... apakah kita sudah bisa menerapkan dalam kehidupan kita??
Pada umumnya kita semua bisa lebih sabar, disaat kita di uji Allah dengan hal yang menyenagkan, tapi saat kita di uji Allah dengan ujian yang tidak menyenangkan, seperti ujian kesulitan, ujian kehilangan dan atau musibah maka kebanyakan dari kita, akan merasa begitu sulit menerimanya dan sulit untuk bisa sabar.
Contoh yang bisa ambil dalam sebuah cerita, ada seorang pengusaha mebel yang memiliki karyawan yang setia selama 15 tahun bekerja padanya dengan sabar dan setia, sang pengusaha ini bercerita kepada karyawannya, kalau dia memiliki sebuah mimpi kelak dia akan membangun sebuah rumah yang mewah dan megah.
10 Tahun berlalu, Anak pengusaha tersebut telah menjadi seorang yang sukses dan menghadiahkan uang sebanyak 3M kepada ayahnya tersebut, tersentak dan haru, penuh dengan syukur karena melihat anaknya yang sudah sukses dan hadiah yang diberikan kepadanya.
Bos Mebel tersebuat langsung memanggil karyawannya untuk berkumpul dan memberikan tugas untuk membangun sebuah rumah yang besar dan megah dan menggunakan bahan yang super.
Namun, karena tidak ikhlas ( tidak dapat gaji dari pembangunan tersebut ) , meraka membangun rumah tersebuat dengan alakadarnya dengan hasil yang sangat jelek dan tidak sesuai harapan.
Si bos hanya tersenyum, melihat hasil tersebut dan setelah pembangunan gedung selesai, si bos mengumpulkan karyawannya dan mengumumkan sesuatu yang sangat mengejutkan,bahwa bangunan Tumah mewah yang di impikannya selama ini ternyata bukan untuk dirinya sendiri, Melainkan untuk karyawannya yang selama ini telah dengan sabar bekerja dengan dirinya.
dari cerita diatas kita bisa mengambil sebuah kesimpulan, ternyata untuk iklhas itu sangat sulit dan harus dilatih dan selalu dilatih. orang mungkin bisa bersabar menunggu, bersabar memberi, namun belum tentu bisa iklhas.
Ujian kesulitan, ujian kehilangan, kekurangan musibah, penyakit, kemiskinan, adalah perkara biasa yang dihadapi oleh manusia selama hidup di dunia ini. Perhatikan firman Allah SWT berikut ini “ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah [2] : 155-157).
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? (QS. Al ‘Ankabuut [29] : 2)
Kita harus memahami dengan sebaik-baiknya bahwa Allah lah pemilik yang sebenar-benarnya atas segala sesuatu apapun yang kita miliki di dunia ini. Dengan menyadari bahwa semua yang kita miliki sebenarnya adalah milik Allah dan titipan Allah, maka begitu Allah mengambilnya dari kita, insya Allah kita akan lebih mudah merelakannya. Karena kita menyadari, bahwa semua itu adalah milik Allah dan titipan Allah. Dan yang namanya titipan, suatu saat nanti memang pasti akan kembali pada pemiliknya, kapanpun pemiliknya menghendaki apa yang dititipkan kembali atau mau mengambilnya dari kita, maka kita harus dengan rela memberikannya.
Jadi, jangan menjadi stres, terpukul dan merasa kehilangan yang sangat berat, apabila kemarin kita masih punya mobil, sekarang sudah tidak lagi, jangan stres dan bersedih hati apalagi sampai meratapi nasib, apabila bulan kemarin usaha kita masih sukses, sedangkan sekarang kita mengalami kegalalan yang besar.
Karena sesungguhnya dengan adanya musibah, maka seorang hamba akan mendapatkan pengampunan dari Allah SWT. Perhatikan sabda Rasulullah saw berikut ini: “Tak seorang muslim pun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Karena itu, marilah kita sama - sama melatih rasa sabar dan ikhlas dalam segala keadaan, yakinlah bahwa janji Allah pasti benar. Percayalah, sabar dan ikhlas, akan membuahkan kebahagiaan hidup. BBC - Blogger Bengkah Community.
0 Response to "Melatih diri untuk Sabar dan Ikhlas "
Post a Comment