Merawat Tradisi Lama Yang Syar'i Tanpa Ketinggalan Zaman
Oleh : Aula Ulil Azmi S.Pd.I (Gus Ulil ) |
Bengkah.com - Merawat Tradisi Lama Yang Syar'i Tanpa Ketinggalan Zaman - Tradisi merupakan hasil daya pikir umat manusia yg harus dilestarikan. Tradisi yang baik adalah yang tidak bertentangan dengan syariat dan harus dipelihara, dirawat dan dilestarikan karena merupakan aset berharga yang kita miliki.
Ada beberapa tradisi dusun bengkah yang merupakan ciri khas dan pembeda dari dusun yg lainnya. Pada dasarnya tradisi tersebut diciptakan oleh para leluhur yakni di mulai pada masa simbah Abdullah Dimyathi, simbah Dzanuri, para santri serta masyarakat bengkah pada umumnya. Di antara tradisi tersebut antara lain pembacaan qosidatul burdah dengan lagu, nada dan intonasi yg khas, puji-pujian khusus pada bulan ramadhan, Sholawat, marhaban yaa syahro romadhon dg lagu yg khas, tradisi mapak tanggal, nisfu sya'ban, ciduran, khlotekan dan sebagai berikutnya.
Tradisi-tradisi tersebut sangat berhaga nilainya karena adat istiadat merupakan aset kekayaan kita khususnya warga bengkah. Di tengah maraknya Arabisasi dan westernisasi saat ini maka menghidupkan dan menggairahkan kembali tradisi-tradisi tersebut, menjaga, merawat serta melestarikannya merupakan suatu kewajiban yang harus kita lakukan.
sebagaimana maqolah :
المحافظۃ علی القديم الصالح والاخذ بالجديد الاصلح
Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa kita hidup di era milenial yg penuh denga tantangan. Kemajuan dalam teknologi informatika, otomotif dan yg lainnya mewajibkan kita utk bisa mengikutinya, jika tidak maka kita akan tergilas oleh zaman. Sekarang banyak sekali media sosial yang muncul di antaranya wa, fb, instagram dan sebagai berikutnya. Yg mana dengan media-media tersebut informasi sangat cepat sekali menyebar.
Ada beberapa tradisi dusun bengkah yang merupakan ciri khas dan pembeda dari dusun yg lainnya. Pada dasarnya tradisi tersebut diciptakan oleh para leluhur yakni di mulai pada masa simbah Abdullah Dimyathi, simbah Dzanuri, para santri serta masyarakat bengkah pada umumnya. Di antara tradisi tersebut antara lain pembacaan qosidatul burdah dengan lagu, nada dan intonasi yg khas, puji-pujian khusus pada bulan ramadhan, Sholawat, marhaban yaa syahro romadhon dg lagu yg khas, tradisi mapak tanggal, nisfu sya'ban, ciduran, khlotekan dan sebagai berikutnya.
Tradisi-tradisi tersebut sangat berhaga nilainya karena adat istiadat merupakan aset kekayaan kita khususnya warga bengkah. Di tengah maraknya Arabisasi dan westernisasi saat ini maka menghidupkan dan menggairahkan kembali tradisi-tradisi tersebut, menjaga, merawat serta melestarikannya merupakan suatu kewajiban yang harus kita lakukan.
sebagaimana maqolah :
المحافظۃ علی القديم الصالح والاخذ بالجديد الاصلح
Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa kita hidup di era milenial yg penuh denga tantangan. Kemajuan dalam teknologi informatika, otomotif dan yg lainnya mewajibkan kita utk bisa mengikutinya, jika tidak maka kita akan tergilas oleh zaman. Sekarang banyak sekali media sosial yang muncul di antaranya wa, fb, instagram dan sebagai berikutnya. Yg mana dengan media-media tersebut informasi sangat cepat sekali menyebar.
Oleh karena itu kita harus pandai memanfaatkan media Sosial tersebut, terlebih untuk melestarikan tradisi yang kita miliki dengan merekam, memfoto meng upload dan menyebarkan acara - acara tersebut ( Gus Ulil )
0 Response to "Merawat Tradisi Lama Yang Syar'i Tanpa Ketinggalan Zaman"
Post a Comment